Review Film Tarung Sarung Perjalanan Cinta dan Tradisi
Film Tarung Sarung disutradarai oleh Archie Hekagery, genre dari film ini antara aksi, drama dan romansa, dirilis pada tahun 2020 berdurasi 120 menit dengan latar budaya Sulawesi Selatan. Film ini mengangkat seni bela diri tradisional warisan budaya Bugis-Makassar yang kaya makna.
Film ini berfokus pada Deni Ruso (Panji Zoni), seorang anak muda yang sombong dan kaya dari Jakarta yang terbiasa hidup mewah. Kisahnya berubah ketika ibunya memintanya untuk kembali ke kampung halaman di Sulawesi Selatan.
Deni awalnya tidak dapat menerima nilai-nilai tradisional masyarakat Bugis yang tidak setara dengan gaya hidup mewahnya. Namun, perjumpaan dengan Tenri (Maizura) seorang gadis cantik membuatnya ia terlibat dan belajar menghargai cinta, dan budaya.
Foto: awal perjalanan Deni dan Tenri
Perjalanan kisah Deni menggambarkan proses kedewasaan, belajar menghadapi tangung jawab dan memperbaiki sifat egoisnya. Film ini mengangkat Tradisi Tarung Sarung simbol identitas budaya yang perlu dihormati dan dijaga meskipun zaman telah berubah.
Tema yang sangat relevan kepada generasi muda, pertemuan budaya modern dan budaya tradisional yang berfokus pada nilai-nilai keluarga. Panji Zoni dan Maizura memberikan performa yang baik dalam chemistry. Keindahan alam Sulawesi Selatan dan unsur budaya Tarung Sarung ditampilkan sangat baik.
Film ini berhasil mengangkat Tradisi budaya sekaligus memberikan penghormatan kepada budaya Bugis-Makassar. Musik yang mendukung mengiringi film terutama dalam adegan pertarungan dan emosional.
Tetapi ada beberapa cerita yang terkesan klise yang mudah ditebak dan di adegan Deni pendalaman karakternya terasa terlalu cepat. Beberapa momen yang terlalu dramatis sehingga pesan budaya kurang terasa alami.
Film diawali dengan Deni Ruso seorang pemuda kaya raya yang hidup dijakarta dengan sifat arogan dan egois, tapi hidupnya, berubah ketika ibunya memintanya untuk pulang ke kampung halaman di Sulawesi Selatan.
Disana ia berjumpa seorang gadis lokal yang sederhana yang membuat ia mulai belajar tentang kehidupan sederhana dan pentingnya menghormati tradisi.
Foto: Adegan Deni Ruso dalam tradisi Tarung Sarung
Konflik utama muncul ketika ia ikut dalam tradisi Tarung Sarung, seni bela diri khas Bugis-Makassar. Ia tidak hanya menghadapi pertarungan fisik, tetapi juga melawan keegoisannya. Perjalanan ini membuat Deni menemukan makna cinta, keluarga dan tanggung jawab.
Sulawesi Selatan sebagai latar budayanya film ini berhasil menggambarkan pertemuan antara dunia modern dan tradisional. Serta pentingnya menjaga menghormati warisan budaya.
Film Tarung Sarung adalah cerita tentang perubahan diri, melestarikan budaya dan perjuangan untuk cinta dan harga diri.